Wednesday, September 14, 2011

Konser Cinta BETA Maluku

Kilas balik acara Konser Cinta Beta Maluku Nyanyian Damai untuk Indonesia yang dipersembahkan oleh Djarum Apresiasi Budaya untuk Indonesia Kita di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki tanggal 27-28 Mei 2011 lalu pk.20.00 dengan team kreatif : Glenn Fredly, Butet Kartaredjasa, Agus Noor, Djaduk Ferianto

Acara ini dimeriahkan juga oleh : Bing Leiwakabessy, Bob Tutupoly, Zeth Lekatompessy, Benny Likumahuwa, Glenn Fredly, Barry Likumahuwa, Om Koko, Rence Alfons dan Haunesa Etnika, Maluku Hip Hop Community, Marionie Serhalawan, Muhammad Irfan, Bengkel Sastra Maluku, Paduan Suara Effata.


selamat menikmati :)

#01 : Maluku Tanah Pusaka by Zeth Lekatompessy



Maluku Tanah Pusaka cipt Eddy Latuharhary menjadi lagu pertama yg dinyanyikan oleh Zeth Lekatompessy.

Sioh, Maluku
Tampa beta putus pusa e, Pasir putih halus e,
Gunung deng tanjong, beta seng lupa e
Ina, Ama. Lama lawang, seng bakudapae
Biar jauh begini e, tapi dekat dihati beta e

Dari Ujung Halmahera sampe Tenggara jauh
Katong samua basudara
Nusa Ina, katong samua dari sana

Biar jauh bagini e, beta seng bisa lupa
Maluku Tanah Pusaka
Satu Nama, Satu Gandong, Satu Suku
Maluku manis e.......

Satu Nama, Satu Gandong, Satu Suku
Maluku manis e......
Manis e ......

Zeth Lekatompessy adalah penyanyi lawas legendaris. Lahir di Ambon tg 4 Juni 1939. Dia mengabdikan seluruh hidupnya dengan menjadi penyanyi selama lebih dari 60 tahun. Mencatat Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk menyanyikan nonstop 50 lagu dalam berbagai bahasa dan jenis musik. Dan tahun 2008 mendapatkan penghargaan sebagai Penyanyi Legendaris Maluku dari Dep. Kebudayaan dan Pariwisata Indoneisia.
Dengan suara merdunya Oom Zeth menyajikan lagu2 Maluku dalam Konser Cinta Beta Maluku.

#02 : Angin Barat by Bing Leiwakabessy feat Marionie Seharlawan



ANGIN BARAT by Bing Leiwakabessy, Marionie Seharlawan

Angin Barat bertiup dengan kencang, Menggelora lautan biru
Para nelayan yang sibuk mencari ikan, menjadi bimbang dan ragu
Angin oh angin barat, kau hancurkan cuaca yang cerah
Menjadi kelabu mematahkan semangat nelayan dilautan

Angin Barat bertiup dengan kencang, Menggelora lautan biru
Para nelayan yang sibuk mencari ikan, menjadi bimbang dan ragu
Angin oh angin barat, kau hancurkan cuaca yang cerah
Menjadi kelabu mematahkan semangat nelayan dilautan

Angin oh angin barat, kau hancurkan cuaca yang cerah
Menjadi kelabu mematahkan semangat nelayan dilautan
Mematahkan semangat nelayan dilautan *(5x)

Bing Leiwakabessy adalah musisi Hawaiian Steel terkenal. Lahir di Ambon, 10 Pebruari 1923, Opa Bing masih gesit dan akif memainkan Hawaiian Steel Guitar. Beliau pernah tampil memainkan Lagu Rasa Sayang e dengan Hawaian Steel nya pada saat Presiden Soekarno meresmikan gereja Maranatha di Ambbon tahun1951. Bulan Oktober 2010, Opa Bing tampil dalam konser "2 voor 12" di Erasmus Huis, Jakarta. Bersama Marionie Seharlawan, Opa Bing menyajikan sebuahlagu lawas : Angin Barat.

#03 : Mama Lole Maluku HipHop Community



Molukka HipHop Community : Henry M. Tetelepta & Nixon Pormes
Feat : Marionie Seharlawan, Benny Likumahuwa, Georgie Tanasale
Beta Dancers : Yovi Maspaitella, Ongen Pentury, Robby Lestuny, Wasia Siperuhi, Stewart Nusale, Justin Lestuny, Steven Russel, Eko, Papang

#04 : Oom Koko & Oom Zeth (1)



Dudu minong kopi deng Oom Koko n Oom Zeth
Hiburan penuh pesan lewat obrolan ringan khas Maluku.

#05 : Oom Koko & Oom Zeth (2)



#06 : Enggo Lari Cipt Georgie Leiwakabessy dinyanyikan Audrey Papilay



Enggo Lari adalah lagu cipt Georgie Leiwakabessy,
dibawakan oleh : Audrey Papilaya, Mark Ufie, Frans H. Nendissa, Revelino B Nepa, Kitty Marthen

Jaga-jaga enggo polo rapat enggo, jaga jangan sampe beta enggo
Awas kalo enggo beta dapat, beta polo rapat-rapat.

(Siang-siang dalang panas bakumpul dikintal luas, bilang2 kawang2 katong maeng sampe puas.
Mau maeng apa - Maeng enggo lari
Akang bagemana - Sambunyi deng bacari
Mulai hompimpa kalo jadi jang malawang,
ini ada bongso se jadi ana bawang.
Yang kala jaga enggo yang laeng pi sambunyi
Hitung sampe tiga, lapangan musti sunyi. Lehen sana lehen sini samua dudu diam nanaku mana tampa yang jaga sio kasian sambunyi bae-bae awas sampe dapa tau kalo jaga taku2 beta menta cari jau jaga bae-bae jang sampe jaga ulang sambunyi jau-jau jang paricu lalu pulang jaga jaga jaga jangan sampe beta enggo awas-awas beta dapa beta polo rapat enggo

1,2,3, lakas lari jang tunggu lama
lia kiri kanan bae-bae bacakar tampa
tapisa jau jau mar jang talalu jau
sio kasiang yang jaga enggo cari sampe nau nau
basambunyi la bikin sunyi
tado jang bagara awas yang jaga dengar bunyi
kata dengar enggo sala orang dia tabakar
jaga ulang bale katong tatawa hekar manyau panggel tamang la bikin rame capat kamari lia beta su game-game taru tangan sama-sama lalu hompimpa lekas la katoreng ulang cari tampa kalah jang enggo yang laeng taparego lari tempo awas jang sampe tasonto cikar sana sini sambunyi deng bacari ini yang dong bilang barmaeng enggo lari

Enggo Lari menceritakan permainan tradisional khas anak2 Maluku.
Diceritakan secara apik dengan nada2 enerjik, menggunakan bahasa daerah dalam bentuk kapanya tembang ini sangat populer di ibukota bahkan keluar negri.

#07 : Aku Sanggup Mati by Mohammad Irfan Ramly



Mohammad Irfan Ramly
Aku Sanggup Mati
Monologue

Untuk apa berlari, terbang, terjang, tiarap,
seperti prajurit kehilangan pertempuran ?
Padahal aku cuma mau ke pesta kampung
Menyanyikan lagu tentang vagina, atau tusuk senapan
Untuk apa bertingkah begitu ?
Sampai aku tak bisa bedakan Zombie atau Bhayangkara
Untuk apa punya tangan kekar, kalau hanya bisa menjambak rambut perempuan ?
Mengapa meng endap-endap, mengapa mengendap-endap seperti serigala lapar yang mengincar anak domba ?
Datanglah, datanglah kemari dan kita bisa bicara seperti manusia dengan manusia
Karena bila tahun lalu kau lapar maka akan ku sediakan untukmu prasmanan,
Kau bisa ber pesta, kau bisa mabuk, muntah, lalu lupa cari jalan pulang
Mari cukur rambutku, mari cukur rambutku
Belah tengkorak ku dan makan rebusan kepala ku
Kau bisa sedot semua mimpi tentang kemakmuran rakyat didalam otak ku yang jelata

Ini dua bola mata ku, makan juga dua bola mataku yang terlanjur menyaksikan semua sandiwaramu ditanah ini.
Makan pula hidungku, makan pula hidungku yang pernah mencium bau amis birahimu diladang-ladang petani.
Kalau kau masih merasa kekurangan, kau bisa makan telingaku, makan lah telingaku yang mendengar dar-der-dor, walaupun kini kau pura-pura sunyi.
Lumatlah mulutku, kunyah lah lidah ku yang mungkin menurutmu terlalu cerewet karena aku terus-terus bertanya apakah kau punya ibu atau hanya punya Mai ?
Jangan lewatkan, jangan lewatkan sup kaki dan tangan ku lengkap dengan tulang2 jemari bahkan kuku.
Sebab jari jari telah mengetik risalah dan kaki juga telah mengantarkan resolusi ke yang maha tahu.
Jangan lewatkan aku masih punya banyak hidangan untuk mu
Aku masih punya tulang has yang di goreng dari reruntuhan rumah kaum tergusur.
Dan ini, dan ini aku punya papeda panas-panas, tapi jangan makan pake kuah ikan, jangan. Makanlah, hisaplah papeda panas-panas ini dengan genangan darah dan sumsum yang hancur.
Ada jantung yang berdebar, hati yang nelangsa, paru paru kembang kempis ginjal bocor dan usus sembelit, lalu bila kau masih mau, aku masih punya empedu yang tidak perlu kau masak, supaya kau bisa rasa pahit getir kemurnian anak-anak
Aku masih punya satu, satu bagian istimewa yang kuberikan hanya untuk mu malam ini, aku mau berikan hidangan penutup, kau mau tahu hidangan penutup apa yang akan kuberikan untuk mu ?
Aku sudah begitu baik untuk mu, aku menyediakan untuk mu dua buah pelir.....
Dua buah pelir yang bisa kau pegang, kau remas, lalu kau hisap tanpa perlu kau panggang dengan bara.
Lalu mari lalu mari kita sudahi perjamuan ini dengan minuman sebuah minuman papan bawah, kau tahu kau pernah merasakan sopi ?
Sopi yang diseduh dari airmata kaum mu yang menangisi ribuan jenazah yang pernah jatuh ditanah ini, sia-sia
Aku ingat ibuku, aku ingat ayahku, aku ingat tanah potong pusat ku
semua hilang tak berbekas.....
Hanya karena napsu, serakah.
Sudah lah, aku tahu kau pendusta
Maka bila sudah kenyang kau makan semua yang aku punya , pergilah !
Aku minta kau ke makam nenek moyang mu yang perempuan dan juga nenek moyang mu yang laki-laki, tanyakan pada mereka apakah mereka mendengar keharuan yang dibisikan angin ketika dukun beranak mengambil sembilu untuk memutuskan tali plasenta ?
Pergilah, pergilah, meski ada yang tidak pernah rela aku beri untuk mu yaitu jiwa.
Sebab jiwa-jiwa merdeka anak negri datang dari kemuliaan dan mereka akan pergi kemana mereka pernah datang, tanpa perlu harus kau tunggu.
Aku ingin kau ingat sampai mati, bahwa aku sanggup mati sendiri.

#08 : BETA MALUKU by Mohammad Irfan Ramly



Mohammad Irfan Ramly
Monolog

Beta MALUKU

Dari tiang-tiang lampu, dari besi-besi yang kaku
Sebuah nama perlahan terhapus.....
Terkikis oleh karat dan distorsi modernitas
Beta mau pulang, Beta mau pergi jauh.....
Keluar dari lobang ber sejarah kaum penipu.
Pulang ke gunung, disana Beta punya rumah
Siapa mau iko ?
Mari katong nyalakan obor, isi air diruas bambu,
Lalu jang pernah lupa deng sagu,
Bawa kuli bia deng tifa, katong samua biasa bikin lagu
Orang muda, dong musti dengar...
Lautan sekarang sudah bikin anyor
Ombak sudah seret batu-batu ......
Orang-orang bikin kepulauan ku mati
Dorang bikin dia taku,
Dorang tikang dia dengan paku,
Siapa mau iko ?
Mari katong pulang ke gunung
Itu Beta punya ruma.....
Yang mo iko, mari, mari panggel Beta punya nama
Beta kasi dong keranda mayat, biar dorang inga Beta punya nama

Kalo tiang-tiang lampu suda patah, kalo besi besi suda terbakar
Di Timur sana masi ada gunung, masi ada laut,
Masi ada dusun-dusun, masi ada pante-pante
Itu dong pung rumah, itu Beta punya rumah
Mari pulang, mari pulang............
Siapa yang mau iko, pergi ke gunung ?
Sebut Beta punya nama.....,
Cukup tiga kali saja
Beta.........., Beta........., Beta..........., M A L U K U !!!

#09 : Bob Tutupoly, Zeth Lekatompessy dan Benny Likumahua



3 Artis/Musikus terkenal Indonesia asal Maluku, memeriahkan Konser Cinta Beta Maluku dengan lagu2 lawas asli Maluku.

#10 : "Pela Gandong" (o. Koko, o. Zeth & Glenn Fredly)



Pela Gandong yang Maluku punya sudah ada sebelum agama ada.
Pela Gandong harus jadi inspirasi untuk Indonesia ;
"Ale Rasa, Beta Rasa"
Konser Cinta Beta Maluku, Nyanyian Damai dari Timur

#11 : Glenn Fredly ; Pancasila Rumah Kita Cipt Franky Sahilatua



Lagu Pancasila Rumah Kita, diciptakan Franky Sahilatua dan dinyanyikan pertama kali thn 2005, untuk mengingatkan kita bahwa kita harus menjunjung tinggi Pancasila, karena Pancasila adalah rumah tempat bangsa Indonesia bernaung.

"Pancasila Rumah Kita, rumah untuk selamanya
Nilai dasar Indonesia, rumah kita selamanya
Untuk semua, Puji Nama Nya
Untuk semua, cinta sesama
Untuk semua, warna menyatu
Untuk semua, menyambung rasa
Untuk semua, berbagi rasa
Pada setiap insan sama rasa, sama dapat
(Ole sio sayang e, Gandong e...........Ooooohhh.....)

Untuk semua Puji Nama Nya
Untuk semua, cinta sesama
Untuk semua, warna menyatu
Untuk semua, menyambung rasa
Untuk semua berbagi rasa
Pada setiap insan, Ale Rasa, Beta Rasa "

Pancasila Rumah Kita, rumah untuk selamanya".

Lagu Pancasila Rumah Kita, kembali dikumadangkan oleh Lea Simanjuntak di Gedung MPR pada peringatan hari lahirnya Pancasila tg 1 Juni 2011.
Yang dihadiri oleh 3 Presiden : Presiden RI ke 3 B.J. Habibie, Persiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri, dan Presiden 6 Susilo B. Yudhoyono dan mantan wakil presiden Tri Sutrisno.
Semoga cita-cita luhur Franky Sahilatua untuk dapat menjadi seperti WR Supratman yang mempersatukan Bangsa Indonesia lewat lagu, tercapai.

#12 : Rasa Sayang e by GlennFredly



Konser Cinta Beta Maluku, Nyanyian Damai untuk Indonesia
'Rasa Sayang eeee', adalah lagu asli Maluku yang amat terkenal didunia.
di bawakan secara medley dengan lagu Ayo Kembali ke Timur dan diakhiri lagu Beta Maluku (Hena Masa Waiya).

No comments:

Post a Comment