“The only real prison is fear, and the only
real freedom is freedom from fear”
―
Aung
San Suu Kyi
Ketika
tau cerita Aung San Suu Kyi diangkat menjadi sebuah film dengan judul “The Lady”
yang di perankan oleh aktris Malaysia, Michelle Yeoh, Film ini menjadi list
wajib tonton berikutnya, karena film ini berdasarkan kisah nyata mengenai kehidupan
seorang wanita, Aung San Suu Kyi yang mendorong demokrasi dan hak asasi manusia
di Burma tanpa kekerasan, namun ia diberlakukan tahanan rumah setelah
memenangkan pemilihan partai pada tahun 1990. Ia memenangkan Hadiah Nobel
Perdamaian pada tahun 1991, dan secara resmi dibebaskan pada tahun 2010.
Akhirnya
menonton film ini kesampaian weekend kemarin tanggal 22 April 2012, adegan film
diawali dengan kejadian terbunuhnya ayah Aung San Suu Kyi pada tahun 1947 oleh
saingannya politiknya, Aung San (ayah Aung San Suu Kyi) adalah tokoh yang
memperjuangkan demokrasi dan kemerdekaan Burma dari Kerajaan Inggris.
Lalu
berlanjut ke adegan Suu Kyi harus kembali ke Burma ketika ibunya terserang
stroke, saat itu Suu Kyi tinggal di Inggris, dan sudah menikah dengan Dr. Michael Aris, memiliki dua
orang anak laki-laki dari hasil pernikahannya, anak yang pertama bernama Alexander dan yang kedua Kim Aris. Saat SuuKyi
kembali ke Burma inilah terdapat pergolakan politik dibawah kekuasaan rezim
militer, segala sesuatunya diselesaikan dengan tindakan kekerasan yang tidak
berkemanusiaan, yang paling miris adalah ketika adegan demonstrasi mahasiswa,
para mahasiswa yang terluka berlarian ke rumah sakit dan masih tetap dikejar oleh
pihak militer, di saat ada dokter yang akan menolong malah ditembak oleh pihak militer
tepat didepan mata Suu Kyi.
Salutnya
Suu Kyi mempromosikan demokrasi tanpa kekerasan seperti tokoh Gandhi, meski dia dihadapkan dengan
moncong senjata di hadapannya, dia tetap tenang, tidak pernah takut.
Suu
Kyi akhirnya menjadi tahanan rumah di Burma semenjak memenangkan pemilu bersama
partainya Persatuan Nasional Untuk Demokrasi, ketidak adilan inilah yang dicoba untuk diangkat oleh sang sutradara Luc besson, betapa besar pengaruh kekuasan militer di Burma, yang menjadikan penderitaan di negara ini terisolasi dari dunia luar, dan salah satu peran Suu Kyi dan keluarganya mengabarkan kondisi di negara Burma dengan semua relasi yang dia punya, demi terciptanya demokrasi dan perkembangan politik ke arah yang lebih baik di Burma, meski ganjarannya mengorbankan perasaan Suu Kyi dan keluarganya, di film ini juga dipaparkan
bagaimana seorang Ibu ketika dipisahkan dengan kedua anaknya dan suaminya selama berpuluh tahun,
karena visa anak-anak dan suaminya di cekal tidak bisa masuk ke Burma, komunikasi juga dibatasi, serta
dilemanya Suu Kyi ketika suaminya terserang kanker, tanpa bisa dia dampingi hingga
akhir hayatnya, karena jika Suu Kyi keluar dari Burma, pihak militer Burma akan mendecline Suu Kyi untuk kembali, dia tidak akan bisa pulang ke negaranya lagi. Yang berarti rakyat Burma akan kehilangan sosok pahlawan demokrasi mereka, karena Suu Kyi adalah harapan mereka untuk perbaikan di negaranya, terbukti dari diangkatnya Suu Kyi menjadi pemimpin Partai Demokrasi adalah oleh para tokoh cendikiawan di Burma.
Film "The Lady" tentang sepak terjang Aung San Suu Kyi dan pergumulan politik di Burma ini memang mengundang kontroversi, Michelle
Yeoh sendiri sang pemeran film the Lady sempat dicekal ketika memasuki Burma,
dan filmnya dilarang beredar di Burma dan di negara Tiongkok, karena kekuasaan dan
kekerasan rezim militer sangat sensitif di negara tersebut, Dan Suu Kyi memang
layak dihargai dengan nobel perdamaian atas pengorbanannya, perjuangannya untuk
perdamaian di Burma, menurut saya film ini layak di tonton, wajib malah, karena beliau adalah salah satu tokoh wanita yang menginspirasi dunia. Berikut
adalah beberapa cuplikan foto dari film “The Lady” dan kehidupan Suu Kyi
beserta keluarganya.
|
poster film The Lady yang diperankan oleh Michelle Yeoh |
|
Suu Kyi dengan kedua orang tua dan dua saudara laki-lakinya |
|
Suu Kyi bersama suaminya Dr Michael Aris |
|
Suu Kyi dengan anak pertamanya |
|
Michael, Suu, dan Alexander |
|
Suu Kyi, Alexander, Michael |
|
Suu kyi, anaknya (tengah) dan teman anaknya (kiri) |
|
Suu Kyi bermain dengan anak-anaknya |
|
Suu Kyi dengan Kim Aris |
|
|
Suu Kyi bersama kedua anaknya |
|
Suu Kyi bersama ibu, suami dan anaknya |
|
rumah Suu Kyi dipinggir danau di Burma |
|
salah satu aktifitas Suu Kyi ketika dalam masa penahanan rumah |
|
Suami dan kedua anaknya mewakili Suu Kyi ketika meraih penghargaan Nobel Perdamaian |
|
salah satu anak Suu Kyi "Kim Aris" |
|
Suu Kyi & Kim Aris |
|
Kim Aris menatap poster ibunya |
No comments:
Post a Comment