"There are only two lasting
bequests we can give our children - one is roots, and the other,
wings." - Hodding S. Carter
my lovely mom |
Saya selalu tertarik dengan
akar dari mana mama saya berasal, beruntung sekali sebelum mama kembali ke rumah
Bapa pada tanggal 26 Mei 2011 kemarin, mama sempat membawa kami, saya dan adik
saya berkunjung ke tanah kelahirannya di Porto, Pulau Saparua, Maluku, untuk
mengenal akar keluarga saya.
peta pulau saparua dimana porto berada, sumber : google |
Untuk menuju porto di pulau
saparua ini kita harus naik boat dari dermaga di tulehu menuju porto yang menghabiskan
perjalanan selama satu jam
Tiba di dermaga porto kita
bisa langsung melihat rumah keluarga kami, dimana mama menghabiskan masa
kecilnya lataknya dekat gereja irene, karena lingkungan dekat gereja inilah
yang membuat agama kristen mama mengakar kuat.
rumah kami yang ditandai tanda panah |
rumah kami di porto *tampak depan* |
menara gereja irene dari depan rumah kami di porto |
Bicara tentang rumah di porto,
dapur rumah kami menghadap ke pantai, hal ini yang sangat saya dan adik saya
cintai, karena kami berdua selalu mengidamkan untuk memiliki rumah ditepi
pantai. Jadi jika senja tiba kita bisa
melihat matahari terbenam sambil duduk di pembatas pantai, dan sayup-sayup
terdengar suara tifa dipukul, dari arah gereja irene. Thats a lovely moment
capturing in my mind, yang sempat kami lewatkan bersama mama, juga oma dan opa.
sunset dibelakang rumah di porto |
Oma saya bermarga Tetelepta
dan Opa saya bermarga Lopulalan. Mereka berdua lahir di negeri yang eksotis
bernama porto.
Oma Salo Tetelepta |
Opa Alex Lopulalan |
Opa saya dulu adalah nelayan, jadi dia gak takut untuk
menghadapi ombak, pernah ketika kita kembali ke ambon naik boat di bulan
Desember ketika ombak di laut banda sedang ganas-ganasnya, didalam boat saya juga mama sudah mulai gelisah dan memanjatkan doa karena boat kami terombang-ambing dengan keras,
dan parahnya kita tidak memakai pelampung, disaat situasi horor seperti itu, opa duduk dengan tenang sambil
mengangkat kaki, diujung belakang boat yang melaju kencang, what??///xxxx
Yang saya sukai dari leluhur
mama saya, di porto kami semua bersodara, sodara pela, (pela gandong merupakan suatu sebutan yang di berikan kepada dua atau
lebih negeri yang saling mengangkat saudara satu sama lain) dan mama
sangat akrab dengan mereka, meskipun kami tidak tinggal lagi di porto, berpencar-pencar
diseluruh negeri ini, tapi kalau ada ada acara kumpul-kumpul, katong berusaha
untuk baku dapa.
Semoga tradisi pela gandong
ini mengakar kuat pada kami dan kelak yang akan diwariskan ke anak-anak cucu
kami, dan menjadikan kami pohon-pohon yang kuat, karena ditopang oleh akar
kami.
No comments:
Post a Comment