Thursday, May 26, 2011

Menikmati Eksotisme Pantai Di Ambon dan Pulau Saparua

Daerah timur Indonesia memang kaya akan pantai-pantai cantik, kalau Thailand punya Phi-Phi Island, Vietnam punya Mue Ni Beach maka kita punya Pantai Natsepa, Pintu Kota di Ambon, Pantai Porto, Pantai Sirsaoni, Pantai Itawaka, Pantai Waisisil di Pulau Saparua yang tidak kalah dengan pantai-pantai negara tetangga.
Di Kota Ambon maupun Pulau Saparua memang menyimpan banyak tempat menarik untuk di eksplorasi, Saya berkesempatan untuk mengunjunginya di penghujung tahun 2008, karena keindahannya itulah maka pantai-pantai tersebut sulit untuk dilupakan.
Kita mulai dari pantai-pantai di kota Ambon yuk :

● Pantai Natsepa
Pantai berpasir putih ini terletak di desa Suli, kecamatan Salahutu Maluku tengah, dari pusat kota Ambon, kita bisa naik oto (angkutan umum) jurusan suli untuk menuju Pantai dan sepanjang perjalanan kita akan ditemani lagu-lagu Pop Ambon yang paling saya suka lagunya 9 Matahari (kumpulan penyanyi dari Ambon diantaranya Naruwe dan Gilberth Patiruhu) judulnya “Pulang” . Pantai Natsepa ini sudah menjadi objek wisata yang komersil, terbukti dari dikenakannya biaya masuk dan adanya tenda makanan warna-warni disepanjang pantai yang menjual cemilan. Cemilan terkenal di Pantai Natsepa adalah rujak, hampir semua warung di pinggir pantai menjajakannya, keistimewaan rujak ini adalah memakai pala, gula aren, dan kacang yang banyak, jadi pedas, manis dan kriuk-kriuk gurih, kalau kepedesan, kita tinggal beli es kelapa muda yang bisa dicampur sirup dan susu.



● Pintu Kota
Adalah Salah satu dari sekian banyak tempat wisata yang sering dikunjungi di Ambon, lokasi obyek wisata Pintu Kota terletak di Desa Air Louw dan berbatasan langsung dengan Desa Seri, Kecamatan Nusaniwe, Ambon. Yang disebut dengan Pintu Kota ini berupa batuan karang besar yang terletak di pesisir pantai dengan bagian tengahnya kosong seperti pintu dan berhadapan langsung dengan Laut Banda yang luas. Pantai ini tidak cocok untuk berenang maupun berjemur karena kontur pantainya yang berbatu dan lebih lembap.


● Batu Capeu
pantai Batu Capeu yang terletak sekitar 4 km dari teluk Ambon, bagian dari pantai dan taman laut yang indah, dan yang istimewanya kita bisa menemukan batu karang berbentuk topi, meski sekarang bentuknya semakin menyusut karena kikisan ombak.


● Karang Panjang
Sebetulnya Karang Panjang adalah daerah bukit tapi dari sini kita bisa melihat Teluk Ambon beserta kotanya dengan jelas, selain itu terdapat Monumen Pahlawan Nasional perempuan dari Ambon Martha Christina Tijahahu, bagi mereka yang menyukai fotografi lanskap, daerah Karang Panjang ini jangan sampai dilewatkan.



● Pulau Saparua
Pulau Saparua merupakan bagian dari kepulauan Lease bersama-sama dengan Pulau Haruku dan Pulau Nusa Laut. Dari Ambon, kita bisa naik speedboat dari Pelabuhan Tulehu dengan perjalanan sekitar 1 – 2 jam tergantung kondisi gelombangnya. Pulau yang menjadi tempat lahirnya pahlawan Pattimura ini memiliki pantai yang indah diantaranya yang sempat saya kunjungi :
Pantai Waisisil didekat pantai Waisisil ini terdapat Benteng Duurstede yang dibangun Belanda pada tahun 1676 untuk menghadapi serangan Portugis

● Pantai Waisisil dan Benteng Duurstede




Pantai Porto, Pantai Sirsaoni dan Pantai Itawaka, semua pantai ini memiliki hamparan pasir putih dengan pantai jernih yang indah, dengan gradasi warna air biru, kemudian, toska dan hijau. Pantai-pantai ini tidak komersil dan relatif belum terjamah, matahari yang cukup terik juga tidak membuat kita kehilangan semangat untuk mengagumi pemandangan luar biasa ini sepuas-puasnya sembari meresapi sejuknya angin laut yang membelai rambut.

● Pantai Porto




● Pantai Sirsaoni




● Pantai Itawaka



Ada rasa heran, kenapa pantai-pantai di Pulau Saparua ini tidak terlalu terdengar di telinga traveler layaknya Pantai Natsepa dan Pintu Kota yang sering dipromosikan lewat acara Sail Banda hingga ketingkat Internasional. Pedahal pantai-pantai di Pulau Saparua memiliki pemandangan menakjubkan.
Jika dikelola dan difasilitasi sarana penunjang pariwisata yang baik pasti akan mampu mempromosikan Indonesia khususnya Maluku ke khalayak Internasional.

Saturday, May 21, 2011

Nasi TO (Tutug Oncom) Khas Sunda di Tasikmalaya


Nasi TO (Tutug Oncom) penganan khas Sunda berupa nasi hangat dicampur oncom bakar, yang disajikan dengan tempe goreng tepung (orang sunda biasa menyebutnya cipe) timun, selada, leunca dan sambal terasi/sambal ijo (cabe rawit hijau)
tentunya tidak ketinggalan aroma kencur yang harum plus bawang putih diracik dengan seimbang sehingga rasanya benar-benar sedap. Nikmat disantap di pagi maupun sore hari dengan segelas teh hangat. Nasi TO (Tutug Oncom) merupakan salah satu kuliner tradisional favorit di Tasikmalaya. Menurut Maulana Yudiman penulis buku "Tasik Funtastic Kuliner" Nasi TO ini berpotensi menjadi Ikon Kuliner Tasikmalaya. Jadi bagi para penikmat kuliner kalau berkunjung ke Tasikmalaya jangan lupa menyicipi Nasi TO, mudah ditemukan di seputaran kota Tasikmalaya dengan harga terjangkau, rekomendasi penulis, yang layak untuk dicoba Nasi TO Dadaha (Dekat jl lingkar dadaha) dan Nasi TO Kalektoran di jl. kalektoran.


Thursday, May 19, 2011

Race To #YourSingapore

Thanks to Singapore Tourism Board yang tanggal 2-4 Mei 2011 kemarin sudah berbaik hati memilih kita jadi bagian dari 3 finalis yang beruntung mengikuti Race To #YourSingapore. Ini dia finalis dengan race partner masing-masing Dea dan Andre, aku dan @mrtetelepta, Gita dan Trias. We are very excited for this race


1st day: we meet awesome group of people from singasik, yang sama-sama excitednya nyambut kita dari keberangkatan di Bandara Soeta, dan kedatangan di Bandara Changi, Thanks ya mas Aris, mbak Siska, mas Amet, mas Rio, dan LO (Liaison Officer) yang lain. Yang udah bikin perjalanan race kita ke Singapore senyaman mungkin.


Dari Changi kita menuju Hotel Ibis Novena di Irrawady Road, naik mobil carteran yang drivernya penuh semangat ngejelasin tentang Singapore. Tentang negaranya yang maju, pemerintahannya, pariwisatanya, everything is perfectly organised in Singapore like public transportation, law and security, the city is also clean and efficient, i enjoyed the journey from changi to hotel, gak pake macet, cant wait for exploring Singapore tomorrow.


Tiba di hotel, check in, istirahat sebentar, lalu turun dinner bareng di Oopen Grill and Pasta dengan para LO dan all participant. Time to try these tasty local food, Hainanese Chicken Rice, steamed chicken accompanied by rice cooked in chicken stock. Served with cucumber slices, minced ginger, chilli sauce and dark soy sauce.
Selesai dinner, take a walk with @mrtetelepta, sampai ke pertigaan balestier road dan thomson road, and then back to hotel, istirahat buat besok.


Day 2 : is getting more exciting! Karena hari ini kita mulai Race To #YourSingapore. Setelah having breakfast at Oopen Grill and Pasta, lanjut briefing dari LO, selama race ini masing-masing team dapat uang saku $ S 450 untuk biaya selama race, kartu singtel 18 $ S untuk eksistensi di social network, dan kartu Singapore Tourist Pass yang bisa dipake satu hari penuh untuk tiket terusan MRT dan bus di Singapore.
Starting the race dari hotel, disini masing-masing team akan ditemani seorang LO, kita dikasih clue, untuk memecahkan landmark yang akan dituju. yang jadi LO team kita adalah mas aris @pengarangbebas, orangnya asik dan cepet akrab sama kita. So we had so much fun selama race ini

Landmark pertama yang kita tuju adalah Bugis Junction, Dari Balestier road kita naik bus 124 menuju Station MRT, di station naik MRT NSL alight at city hall, turun lalu lanjut MRT EWL menuju Bugis Station, naik MRT ini termasuk cepet, gak makan waktu sampe 20 menit kita sudah sampe di Bugis Junction, karena kita sangat dimudahkan oleh sistem transportasinya yang jelas, jadi kita tidak perlu khawatir nyasar. Maintenance dan keamanannya juga bagus, kita akan merasa nyaman dan aman selama naik transportasi umum ini, btw selama di Singapore belum pernah lihat polisi patroli tapi cctv selalu ada disetiap sudut.



Ok, back to Bugis junction, This is nice place to go shopping. Here you can find alot of nice souvenirs. You can find anything here and the prices is very cheap. Makanya ketika bertemu LO Landmark 1, kita dikasih tugas untuk beli souvenirs Singapore 3 macam sebanyak $ S 10, Mas Aris told us what was funny about this place was among all the shops here... we found a sex shop in the middle of everything. Its feel a bit odd but had to laugh as we passed by.


Setelah belanja souvenir di Bugis Junction, dan menyerahkannya ke LO Landmark 1, kita dikasih clue untuk Landmark 2, The three towers hotel building with skypark terrace on the roof. Apalagi jawabannya kalau bukan Marina Bay Sands Hotel. Racenya makin seru neyh, karena ini salah satu tempat yang pengen banget aku kunjungi di Singapore.
Dari Bugis Junction kita naik Bus 960 yang akan membawa kita menuju Hotel dengan struktur bangunan yang unik ini.

Di Marina Bay Sand, kita di kasih tugas oleh LO Landmark 2nya, yaitu mengabadikan moment di deck khusus Skypark dengan latar belakang pemandangan Singapore. Tak lupa aku, @mrtetelepta, dan mas aris dikasih kartu visitor, karena area ini hanya diperkenankan untuk tamu yang menginap di Hotel Marina Bay Sands, kita juga disambut hangat dengan PR Hotelnya Marina Bay Sands Miss Bhavna Moolani, yang ikut mengabadikan moment dengan DSLRnya.




Skypark Marina Bay Sands ini terdapat di rooftop lantai 56 yang terbentang diatas tower 3 hotel jadi kebayangkan seperti apa pemandangan dari sini, just one word to say “amazing” mata kita dimanjakan dengan sebuah panorama yang tak terlupakan. Spot-spot menarik di Singapore bisa dilihat dari observation decknya. Skypark juga memiliki taman yang indah, restaurant dan lounge ekslusif untuk menyicipi cocktail yang menyegarkan, juga kolam renang yang spektakuler. Betah deyh pokoknya.

Tujuan selanjutnya adalah ke sebuah Mall gede di kawasan premium Orchard Road, cluenya : Didepan Mall ini terdapat Shaw House dan pinggirnya Wheelock Place. Dari Marina Bay Sands kita naik bus 171 lalu jalan kaki selama 10 menit. Yupp, that is ION, sempat foto-foto juga di depan bangunannya yang terlihat edgy, ok jujur ya Singapore emang kaya dengan keindahan arsitektur state of the artnya. Jadi sayang kalo gak diabadikan.



Kita dapat task dari LO Landmark 3 adalah menyicipi Singapore Authentic Cuisine di Food Opera yang terdapat di dalam ION. ION ini memang surganya makanan karena saking banyaknya restoran di mall ini.
Dan saat itu memang waktunya makan siang, jadi Food Opera sedang ramai pengunjung, di dekat counter ada poster gede berisi berbagai menu makanan diantaranya Singapore Authentic Cuisine such as : Hainanese Chicken Rice, Chilli Crab, Laksa Lemak, Fish Head Curry, and many more. termasuk harganya, jadi nggak usah bingung, tinggal order, udah ada harganya juga. Bahkan ada icon-icon yang membantu kita menjatuhkan pilihan seperti “best seller”, “new item” dan sebagainya. Harga-harganya pun masih bersahabat


Selesai makan siang, dan istirahat sebentar kita siap lanjut race lagi ke Landmark 4 yaitu teater yang atapnya berbentuk durian dan terletak di tepi pantai. Tentu saja Esplanade, Theatres on the bay, this iconic waterfront arts centre, houses a concert hall, theatre, outdoor performance spaces, restaurant and shop. How we get there, from ION? By MRT of course, dari Orchard Station, board MRT NSL alight at Dhoby Ghaut Station, (tau gak nama station ini ngingetin ama nama tokoh peri rumah di novel Harry Potter), Pindah MRT CCL alight at Esplanade Station.

Berada dalam Esplanade ini benar-benar sweet escape, terlebih buat mereka para penyuka seni, totally recommended! Ketika masuk dibasement saja sudah terdengar resonansi suara dari pertunjukan teater ARGH! Slide effect dan lukisan di sepanjang wall menambah kental suasana.
Kami menunggu LO Landmark 4 di halaman depan Esplanade, sambil foto-foto lagi di depan bangunan dan kolamnya. Thanks again to mas Aris yang mau jadi Fotografer dadakan kita.




lalu tak berapa lama kemudian LO Landmark 4 muncul dari dalam Esplanade, beliau memberi kita task untuk nyari items stuff, Esplanade Diary, Authentic Souvenir, dan 3 Souvenir Esplanade. Lumayan cepet nyarinya karena Esplanade diary tersedia di tempat informasi, dan souvenir kita bisa dapatkan di outlet didalam Esplanade.
Selesai task di Landmark 4, kita lanjut ke Landmark 5, Landmark terakhir kita, yaitu Sentosa Island, Hore!!!


Sentosa Island merupakan sebuah pulau buatan di negara Singapore. Pulau ini dibuat pertama kali bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan hiburan warganya. Berangkat dari Esplanade kita naik MRT lagi MRT CCL turun di Dhoby Ghaut Station lalu ganti MRT NEL dengan tujuan Harbourfront Station. And then walk to Vivo City. Di Food Republic, Vivo City, aku dan @mrtetelepta menikmati Ice Katchang (ice shavings topped with colourful red and green sweeteners and condensed milk. At the bottom of the ice, should sit some red beans, corn and some attap chee, seed of the attap or nipah palm), yang cocok banget disantap dicuaca panas sore itu :)

Dari Vivo City perjalanan berlanjut ke Imbiah Station/Sentosa dengan monorail yang warnanya cukup menarik.
Di Sentosa kita bisa menikmati pulaunya dengan memasuki beberapa wahana, yang pertama all racer dan participants dari Singasik memasuki The Merlion, Singapore’s legendary symbol, watching history image of Singapore, after that placing our sand dollar coin into Merchub's mouth yang nantinya keluar tiket untuk ditukar dengan souvenir sentosa.


Selesai dari The Merlion, kita mencoba wahana selanjutnya, yaitu sky climbing with Tiger Sky Tower, Tiger Sky Tower standing at 110 metres tall, Asia’s talles observatory tower, we can even see all island view from here such as siloso beach, universal studio, palawan beach, etc. Kita hanya duduk dengan tenang didalam tempat yang tertutup lalu tower ini berputar secara perlahan 360 jadi bagi yang high phobia gak perlu takut. :)


Dari wahana Tiger Sky Tower, para racer di undang ke virtual shoot-out blast through the animated movie, Desperados! Dimana hasilnya nanti dinilai, siapa yang memperoleh skor tertinggi, dari mulai memakaikan baju cowboy ke partner race, dan menembak musuh virtual di film animasi, Yeah we act like a cowboy up up here we go go, shoot shoot and we'll have a riding good time! Seruuuu abissss !


Desperados saja belum cukup, kitapun dipacu adrenallinnya, race down the slopes on sentosa luge and skyride, luge ini part go-cart, part toboggan, the luge offers a fun-filled gravity ride a long a 650 metre paved track. Aku kebagian race dengan dea dan gita, tracknya sedikit licin karena sore itu turun hujan, jadi ngurangin kecepatan pas di belokan. Jadi gak bisa nyusul dea yang udah ngebut banget, dea yang pertama nyampe di garis finish, disusul aku, dan gita, dan kita semua kembali dengan sky ride, i prefer choose ride luge than sky ride hahahaha banyak berdoa aja dalam hati semoga sky ride ini gak macet ditengah perjalanan.


But over all, everybody had so much fun, selesai race dari sentosa kita kembali lagi ke Vivo City untuk dinner di Food Republic. Lalu masing-masing team punya rencananya sendiri-sendiri aku dan @mrtetelepta pergi ke Chinatown, Gita dan trias pergi shoping ke Orchad, sementara Dea dan Andre ke Geylang, serius? hmmmm something fishy here, udah abis aja mereka diledekin ama kita juga temen-temen dari Singasik terutama mas Rio, Geylang is known for late-night eateries that serve a variety of speciality local cuisine but this area is also Singapore’s red light district...hehehe...
Yeah semuanya gak mau nyia-nyiain malam terakhir kita sebelum kembali ke Indonesia besok, lets spend our twilight hours in Singapore.
Dari Vivo city aku dan @mrtetelepta jalan lagi ke Harbourfront Station lalu naik MRT NEL turun di Chinatown station. Di Chinatown kita bisa berburu barang-barang khas China seperti cheongsam, obat herbal, kerajinan tradisional, dsb. Selain itu juga terdapat banyak pedagang kaki lima yang menjual barang-barang souvenir dengan harga yang bisa ditawar.
Disini aku beli beberapa oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman. Oh dan satu lagi pork is everywhere. @mrtetelepta buy one bag bee ceng hiang :) tadinya mau langsung kuliner disana sekalian tapi kita udah kenyang dinner di Food Republic tadi, jadinya kita lanjut perjalanan ke Little India naik MRT NEL dari Chinatown Station. Di Little India kita walking around aja, @mrtetelepta sempat motret kehidupan malam ditempat ini, tidak terlalu ramai, karena pertokoannya sudah banyak yang tutup.


The city’s Chinatown and Little India rich of heritage,Totally nice :) kita tidak bisa jalan terlalu malam karena MRT run from around 5.15 am to 12.49 am, so we back to hotel.

During this race, my feet were really abused. Mungkin bukan aku aja tapi racer yang lain juga, we had to walked a lot. Makanya pas pulang hotel langsung showering air hangat, sampai kakinya rileks lagi. Tapi rasa lelahnya terpuaskan dengan race ini :)

Day 3 : Berat banget buat bangun, karena tau hari ini kita mau ninggalin Singapore, rada telat untuk breakfast di Oopen Grill and Pasta, tapi ada yang lebih parah telatnya Dea dan Andre, jadi sambil nunggu mereka kita packing dan check out dulu. Lalu Mas Aris call kita untuk ngumpul, baru deh ketemu Dea dan Andre yang langsung di godain about Geylang things hahaha. Hari ini announcement siapa pemenang racenya, Mas Rio yang ngumumin, dan pemenangnya adalah Dea dan Andre, congratulations!
Masih ada timing sebelum berangkat ke Changi, aku dan @mrtetelepta go shopping at Mustafa Centre, Little India, They sell everything from spices, and sari to electronics and gold jewellery, saking curiousnya @mrtetelepta muterin semua lantai hehehe.


Dari Mustafa kita kembali ke hotel, karena dari sana kita para racer berangkat sama-sama mas Aris dan mas Amet ke Changi airport. Selama dalam perjalanan ngerasa separuh jiwaku tertinggal disini #tsahhhh..
Intinya siyh...I Love Singapore
Cant wait to have a wonderful time again at Singapore :)