PARTIKEL |
After waiting so long, 8
years, finally lanjutan SUPERNOVA "Partikel"
terbit juga, penasaran dengan kejutan apa lagi yang dibawa seorang DEE dalam
karya barunya, menjadi alasan perburuan ke toko buku.
Dan seperti terjebak dalam orgasm
atsmosphere, gak bisa berhenti baca sampai selesai, hal yang sama terjadi lagi
seperti serial SUPERNOVA sebelumnya Kesatria, Putri dan Bintang jatuh, AKAR,
PETIR, dan PARTIKEL ini juga sanggup membawa pembacanya ke sebuah kasus yang
menyenangkan, dengan perpaduan timur dan barat, ilmu versus agama, membahas
alam dengan cara yang sedikit berbeda - melalui jamur ajaib, mikologi, alien, ufo dan shaman, pengalaman
supranatural lainnya, But beware caution ya, if u wanna read this, u should
have a faith, because if u do not, i worry if u get lost hehehe
SUPERNOVA |
Gaya Dee sangat nampak dengan
menghancurkan mitos dan stereotip melalui ilmu pengetahuan terlihat jelas dari
bagian-bagian rinci novel tersebut mungkin seiring dengan perkembangan spiritualisme
dan gerakan New Age. Dee membidik sesuai dengan apa yang berlaku di zamannya,
ini yang membuat buku sebelumnya terlihat biasa, 8 tahun bukan waktu yang sebentar,
banyak hal yang berubah, contohnya di novel PETIR bisnis warnet sangat booming
dan itu menjadi salah satu bisnis tokoh sentralnya ELEKTRA, sekarang
realitasnya warnet mulai sepi pengunjung karena masyarakat mulai terbiasa
mengakses internet dengan laptop dan modem.
Back to PARTIKEL, Novel ini
menceritakan seorang Zarah yang dibesarkan secara tidak konvensional oleh ayahnya
Firas yang seorang dosen dan ahli mikologi. Cara mendidik Firas, dan hal yang
digelutinya inilah yang menjadi kontroversi dengan keluarga dan lingkungannya,
dan itu diregenerasikan pada Zarah, sehingga kelak Zarah dewasa dia harus mencari
jawaban atas kontroversi itu sendiri karena Firas tiba-tiba menghilang.
Dee juga pintar dan kreatif
mengemas karakter, emosi dalam plot novel, yang membuat saya begitu serius
membaca, menambah wawasan tentang fungi dan mikologi, kadang tertawa dengan
celetukan dan pikiran Zarah, ketika orang-orang disekitarnya menganggapnya
atheis, penyembah berhala, penyembah tumbuh-tumbuhan, satiris yang tidak lucu memang hahaha,
profesinya Zarah sebagai wildlife
photografer mengajak saya ikut berpetualang, berhadapan dengan beruang
dikalimantan, memotret singa dalam jarak dekat di Olubi Afrika, seakan saya ikut
serta dalam salah satu acara natgeo atau discovery channel, really rushing my
adrenallin, salah satu bahasannya tentang pacific trash vortex juga sangat
memancing nurani untuk lebih care dengan alam, dan novel ini juga dibumbui
dengan romansa kisah cintanya Zarah ketika tinggal di London, yang membuat
gemas adalah ketika Zarah kissing and have sex at the first date, kehilangan
virginitasnya before married with Fashion photografer.... (please girls dont do
that! What ever people say kolot atau apa...) dan ngerasa sakitnya patah hati
ketika dikhianati sahabat sendiri. Lengkap sudah...huhuhu
But overall yang bisa dipetik
dari PARTIKEL adalah saya jadi lebih peduli dengan alam, dengan bumi, karena
bumi juga merasa perlakuan kita terhadapnya, dan tentu saja terhadap binatang,
ikatan yang dimiliki Zarah dan “Sarah”anak orang utan yang diselamatkannya, orang
utan akan mencintai pasangannya, ikatan itu terjadi sekali dan selamanya. Hal
itu membuat saya lebih menyayangi binatang peliharaan saya.
And once again, agree with my
brother @bagusbababagja yang dulu sekali zaman saya masih mengenakan seragam
putih abu, mengenalkan pada SUPERNOVA “Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh” “he
said kalau baca buku ini bikin sakau”
dan kita dibawa nagih untuk kisah selanjutnya, semoga aja alam abstrak mengamininya
tak terlalu lama untuk karya kaloborasi bersama sang medium Dewi “Dee” Lestari.