Tuesday, October 11, 2011

Namaku Matahari

Remy Sylado, penerima berbagai penghargaan antara lain Satya Lecana Kebudayaan dari Pemerintah dan Hadiah Sastra Terbaik dari Pustaka Bahasa memang tak pernah berhenti berkarya, salah satu karyanya adalah Novel Namaku Matahari.

MATA HARI, nama yang tercatat di berbagai literatur, terutama dihubungkan dengan spionase, mata-mata, intrik, juga sensualitas.

Hidup diseputar akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20, Mata Hari seperti mewadahi berbagai gejolak zaman yang menjadi ciri khas pergantian abad, sampai kemudian terseret menjadi agen ganda bagi Prancis dan Jerman pada Perang Dunia I. Dalam novel ini, dikisahkan periode hidupnya yang belum banyak disingkap, yakni hidup Mata Hari di Indonesia.

Berikut ini adalah resensi novelnya :


Aku pelacur tulen.

Tapi aku penari sejati.

Dan aku Belanda berdarah Indonesia.

Ibuku berdarah Jawa dan bapakku Belanda.....


Matahari terlahir dengan nama Margaretha Geertruida pada 7 Agustus 1876 di Leeuwarden Belanda.

Sebagai anak kedua dari Adam Zelle dan istrinya Antje van der Meulen (keturunan Indonesia-Belanda)

Salah satu wanita paling berbahaya dalam sejarah, dikenal sebagai seorang Penari Eksotik yang menggabungkan unsur tari tradisional Jawa, Hindu dan Erotik Dance.

Pada tahun 1914, ia menjadi agen ganda Prancis dan Jerman, dengan kode Agen H-21.

Pada 13 February 1917, ia ditangkap di kamar hotelnya di Paris. Pada saat ia ditahan, Perancis tengah mengalami banyak kekalahan dalam peperangan. Ribuan tentaranya banyak yang mati, dan membutuhkan sesuatu untuk menjadi kambing hitam. Maka wanita Belanda yang tengah naik daun ini cocok untuk menjadi alasan. Ketenaran Mata Hari menjadi taruhan, ia dituduh sebagai mata-mata yang menyebabkan puluhan ribu tentara tewas. Meskipun merupakan spekulasi dan tak ada bukti nyata, tak terelakan ia dianggap bersalah dan dieksekusi di hadapan regu tembak pada 15 Oktober 1917, pada usia 41.

Dikisahkan bahwa ia sempat meniupkan ciuman jauh (blowing kiss) kepada para eksekutornya, seolah ia tujukan kepada pengacaranya—yang juga jadi pacarnya—konon ikut menyaksikan acara eksekusi tersebut. Rumor lain menyebutkan bahwa ia, sempat mengacaukan konsentrasi para eksekutornya, dengan membuka mantelnya dan memamerkan tubuh telanjangnya.

Rumor ke tiga menyebutkan bahwa Mata Hari menghadapi eksekusi dengan cara tidak sebagaimana layaknya, ia menolak ditutup matanya– ini dimaksudkan agar pasukan penembaknya ngawur saat melakukan eksekusi.

Dalam novel ini di narasikan Matahari mengatakan : "dengan telanjang aku keluar dari rahim ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya" sesaat sebelum regu penembak melakukan eksekusi .... Bila semua rumor tentang keteguhan hatinya menghadapi eksekusi itu benar, bisa dibayangkan betapa tegarnya seorang Matahari.

Foto Matahari dengan kostum menarinya :





Matahari setelah dalam tahanan 1917



Matahari ketika akan dieksekusi


Matahari menjadi legenda dan ikon budaya pop

Matahari adalah gambaran tokoh populer –tertembak matinya seorang penari erotis yang bekerja sebagai agen ganda yang berbahaya, dan menggunakan kemampuan sexualnya untuk mengorek rahasia militer dari para agen musuh yang dijadikan kekasihnya. Imej ini menjadikan Mata Hari sebagai ikon tokoh wanita berbahaya sepanjang masa.

Popularitas itupun kemudian diabadikan dalam bentuk film berjudul "Mata Hari", yang diluncurkan pada 1931 dan dibintangi Greta Garbo sebagai pemerannya. Alih-alih didasari oleh kisah nyata kehidupan Margaretha Zelle, kisah cerita itu malah lebih banyak fiksinya, demi memenuhi selera fantasi penonton agar seolah ceritanya berdasarkan fakta sejarah. Secara luar biasa kisah ini berhasil menjadi hiburan, karakter dalam kisah roman ini terus menginspirasi para penulis cerita dari generasi ke generasi.

Tentunya, kisah Mata Hari juga tersebar dalam berbagai versi film, serial televisi, serial animasi, dan serial video games seperti misalnya Read or Die, bahkan pada video games —setahap demi setahap, nama samaran dari Margaretha Zelle ini dibuat semakin mendekati karakter aslinya.

Banyak buku yang telah ditulis tentang Mata Hari;salah satunya Novel Remy Sylado, beberapa diantaranya mengklaim sebagai catatan sejarah bahkan beberapa diantaranya berupa biografi, namun kebanyakan diantaranya masih berupa rekaan

Pengaruh Legenda Matahari pada beberapa produk budaya pop lainnya :

- Pada tahun 1967 James Bond berjudul Casino Royale, cerita fiksi tentang tokoh Mata Bond yang dikisahkan sebagai puteri Mata Hari dengan James Bond. Ia juga berperan sebagai seorang penari seperti ibunya, namun bukan seorang mata-mata berbahaya.

- Mata Hari juga menjadi kisah serial televisi, Charmed. Dimana karakter Phoebe dibuat mirip seperti Mata Hari.

- Mata Hari juga adalah tokoh mata-mata dari serial vidoe games the Shadow Hearts, dengan nama aliasnya yang agak di-Inggriskan menjadi Margarete Gertrude Zelle.

- Dalam serial Indiana Jones, sebagaimana dikisahkan dalam novelnya bahwa pada masa remajanya Indiana kehilangan keperjakaannya oleh Mata Hari.

- Serial Indiana Jones pada episode Demons of Deception, Indiana Jones muda yang masih berusia 22 tahun bertemu dan jatuh cinta dengan Mata Hari di Paris saat cuti dari wajib militernya.

- Mata Hari juga disebut dalan lagu Madonna "Like It or Not" dari album Confessions On A Dance Floor. "Cleopatra had her way, Mata Hari too. Whether they were good or bad, is strictly up to you. Begitu juga lagunya yang berjudul "Shake Your Bon Bon", yang dinyanyikan oleh penyanyi Latin, Ricky Martin.

No comments:

Post a Comment