Monday, June 22, 2009

TUGAS STRUKTUR PERILAKU ORGANISASI MAGISTER MANAJEMEN PASCA UNSIL

1. Apa yang mungkin memotivasi anda untuk bergabung dengan suatu kelompok ?

Jawaban :
Motivasi merupakan dorongan yang diberikan orang lain (atasan) kepada bawahannya agar mereka lebih giat dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dalam kata lain “ motivasi penting tapi selalu sulit untuk dilakukan “
Motivasi untuk bergabung dengan suatu kelompok harus dengan kesadaran diri sendiri, ingin mengembangkan diri dan mencari pengalaman dan akan lebih baik jika suatu kelompok tersebut dapat membantu masyarakat sekitarnya.
Kelompok adalah sekumpulan orang mempunyai tujuan bersama yang berintegrasi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lain dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005), misalnya : Keluarga, Kel Diskusi atau suatu komite yang tengah rapat untuk mengambil keputusan.
Jadi motivasi kita untuk bergabung dengan suatu kelompok adalah ingin mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin kita pikirkan sendiri dan mendapat pengalaman apa yang harus kita pecahkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi di sekitar lingkungan kita.
Misal Status : posisi atau peringkat yang ditentukan secara sosial yang diberikan ke kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain. Dalam hirarki status kehidupan tidak ada hal yang tidak berarti apa-apa. Kita hidup dalam masyarakat yang terstruktur menurut kelas-kelas. Bahkan kelompok terkecil mengembangkan peran-peran, hak-hak dan ritual untuk membedakan anggotanya. Status merupakan factor penting dalam memahami perilaku manusia karena status merupakan motivator yang cukup penting.
Status mempunyai pengaruh yang menarik terhadap kekuatan norma. Contoh : anggota berstatus tinggi pada kelompok sering diberi lebih banyak kebebasan untuk menyimpang dari norma dibanding anggota kelompok.


2. Bagaimana hubungan antara suatu kelompok kerja dan organisasi sebagai induk kelompok itu dengan pimpinannya sebagai pemimpin dari organisasi anda.

Jawaban ;
Hubungan antara kelompok kerja dengan pimpinannya sangat erat sekali karena gaya kepemimpinan seseorang memiliki kemampuan yang dapat menguasai karyawannya dan dapat memotivasi untuk bekerja pada tujuan yang sulit, dan kelompok kerja dapat menyelesaikan permasalahan yang dianggap sulit.
Pemimpin sebuah organisasi harus dapat mengarahkan karyawannya atau kelompok kerjanya (Kepala Dinas Kepada Kepala Bidang masing-masing sesuai kelompok kerja / tupoksinya masing di pemerintahan), untuk melaksanakan persiapan sebelum melaksanakan pekerjaannya, memberikan pelatihan untuk keterampilan karyawan (diklat).
Hubungan kelompok kerja dengan pimpinannya sangat berkaitan langsung, karena pemimpin menugaskan langsung kepada kelompok kerja (bidang) dan mengarahkan utnuk bekerja keras dan memotivasi tinggi guna mencapai tujuan organisasi atau sesuai dengan visi dan misi dinas/lembaga tersebut.
Seorang pemimpin harus bias mengarahkan kelompok kerja untuk membantu organisasi kea rah pencapaian sasaran.
Contohnya : Kepala Dinas mengarahkan kepada bidangnhya masing-masing untuk bekerja sesuai visi dan misi juga tupoksi dinas tersebut.

3. Apakah Tim dapat menciptakan Konflik. Bagaimana menurut anda tentang konflik dalam sebuah organisasi ?

Jawaban :
Dapat, karena suatu tim merupakan wadah dimana banyak orang berkumpul dan saling berinteraksi untuk mencapai kesamaan visi dan misi. Dari sini setiap individu atau unsur yang terdapat di dalam organisasi tersebut secara langsung maupun tidak langsung harus memegang teguh apa yang menjadi pedoman dan prinsip dalam sebuah organisasi.
Konflik bisa rentan terjadi pada organisasi yang heterogen yang anggotanya memiliki background berbeda ; kepribadian, pendapat, kemampuan, keterampilan dan perspektif. Organisasi ini mungkin bermuatan konflik dan kurang bijaksana ketika pendirian-pendirian yang beraneka itu dikemukakan dan diserap tetapi bukti pada umumnya organisasi heterogen melakukan tugasnya lebih efektif dibanding organisasi homogeny. Keanekaragaman memicu konflik yang merangsang kreatifitas dan pada gilirannya menghasilkan perbaikan pengambilan keputusan.
Seiring berjalannya waktu dalam sebuah organisasi kerap terjadi konflik, baik konflik internal maupun konflik eksrternal dalam organisasi. Konflik yang terjadi biasanya pada hal-hal yang dianggap tidak seberapa, namun justru dengan hal yang tidak seberapa tersebut sebuah organisasi dapat bertahan lama atau tidak. Mekanisme atau manajemen konflik yang diambil pun sangat menentukan posisi sebuah organisasi sebagai lembaga yang menjadi payungnya hukumnya. Konflik pun terjadi dalam kehidupan sehari-hari karena merupakan sesuatu hal yang mendasar dan esensial, dalam organisasi pun konflik mempunyai kekuatan yang dapat membangun kinerja staf, karena adanya variable yang bergerak bersamaan secara dinamis. Dalam hal ini konflik merupakan suatu proses yang wajar terjadi dalam suatu organisasi.
Dalam sebuah organisasi, menurut Minnery (1985), merupakan interaksi antara dua pihak atau lebih, pihak yang sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisah oleh perbedaan tujuan. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris, terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut.

Contoh kongkrit konflik dalam sebuah organisasi :
Di sebuah lembaga pemerintahan atau yang dikenal dengan nama Organisasi Perangkat Daerah (OPD), setiap tahun selalu menggunakan anggaran yang berbeda nilainya, untuk semua pekerjaan tersebut OPD membentuk Panitia Pengadaan Barang dan Jasa yang merupakan gabungan dari beberapa OPD yang ada, dari situlah konflik selalu muncul ke permukaan dengan kebijakan yang berbeda dari setiap pemimpin OPD dan juga Kepala Daerah.

Kesimpulan :
 Agar sebuah organisasi dapat berjalan efektif maka individu dan kelompok yang saling tergantung harus menciptakan hubungan kerja yang saling mendukung satu sama lain menuju pencapaian tujuan organisasi.
 Sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik kalau di dalamnya tidak ada pemimipin sebagai orang yang bertanggung jawab atas organisasi tersebut, dan pemimpin tidak akan maksimal dalam melaksakan tugasnya tanpa adanya bawahan (karyawan) yang selalu berinteraksi dan membantunya. Adanya pemimpin dan bawahan tersebut adalah suatu bukti organisasi dan struktur saling berkaitan.
 Jadi Konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidak sesuaian atau perbedaan antara dua pendapat (sudut pandang), baik itu terjadi dalam ukuran (organisi), derajat spesialisasi yang diberikan kepada anggota organisasi.
 Konflik dapat menyebabkan orang memperhatikan bidang-bidang problem pada sebuah organisasi, dan hal tersebut dapat menyebabkan dicapainya tujuan organisatoris secara efektif.

4. Apakah anda menyukai kerja sendirian atau sebagai bagian dari suatu tim dalam sebuah organisasi, bandingkan dengan jawaban yang lain dalam kelas anda .

Jawaban :
Tergantung dari efektifitas atau efisiensinya yang kita prioritaskan, ketepatan/akurasi keputusan dengan kerja suatu tim cenderung lebih tepat. Bukti menunjukan bahwa rata-rata tim mengambil keputusan dengan kualitas lebih baik daripada individu.
Tetapi jika efektivitas keputusan didefinisikan menurut kecepatan; bekerja dan mengambil keputusan, bekerja sendiri lebih unggul.
Jika kreatifitas yang diutamakan bekerja dengan tim cenderung lebih efektif daripada individu.
Pada umumnya kelompok kurang efisien daripada individu, kelompok mencakup anggota yang beaneka, waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan informasi.
Pertimbangan hendaknya ditumpahkan pada penilaian apakah peningkatan efektifitas lebih daripada cukup sehingga mampu mengimbangi kerugian efisiensi.

No comments:

Post a Comment