Budaya minum kopi terutama di pagi hari sangatlah khas
kita dengar setiap harinya. Tidak hanya di pagi hari di saat semua orang akan
memulai harinya melainkan juga di saat istirahat siang ataupun bersantai sore
banyak orang telah memilih kopi untuk menjadi teman menghabiskan waktu. Budaya
yang awalnya berasal dari barat ini pun muncul sebagai salah satu kebutuhan
yang tidak terlepaskan dalam kehidupan banyak orang terutama para pencinta
kopi.
Meningkatnya permintaan akan kopi, memancing munculnya
berbagai brand dan kedai-kedai kopi di sekitar kita. Pengunjung kedai-kedai
ini pun tidaklah sedikit, begitu pula dengan keuntungan yang didapat oleh
produsen. Namun tidaklah semua pengunjung merupakan para penikmat kopi,
melainkan hanya mencari suasana atau bahkan untuk menunjukan status sosial.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya minum kopi itu sendiri telah berkembang
tidak hanya sebagai pemuas kebutuhan para pencinta kopi saja melainkan pula
muncul sebagai trend atau gaya hidup tersendiri.
Starbucks merupakan kedai kopi yang sangat terkenal di
dunia. Jumlah kedai Starbucks telai mencapai lebih dari sepuluh ribu gerai
kedai kopi yang tersebar diseluruh dunia. Brand yang berasal dari Amerika ini
tidak hanya menawarkan kualitas tinggi di setiap produknya melainkan pula
mengedepankan kesenangan para pelanggan melaui service dan atmosfer
tempat yang nyaman. Tidak hanya itu, Starbucks juga sangat menjaga kepuasan
para pelanggannya. Banyak orang di dunia tidak terkecuali Indonesia telah
menjadi penggemar setia brand yang sudah ada sejak tahun 1990 an ini dan
tidak segan-segan untuk mengeluarkan uang demi segelas kopi nikmat dari
Starbucks setiap harinya. Oleh karenanya tidak heran kalau Starbucks
telah menjadi yang terdepan dalam bidangnya.
Dalam industri ini, tentulah Starbucks mempunyai
saingan dalam usahanya sebagai penyuguh minuman kopi, seperti yang sering kita
dengar yaitu Coffe Bean, Dunkin Donnuts, Jco Donnuts dan masih banyak lagi.
Menghadapi maraknya persaingan ini, Starbucks tetap berpegang teguh pada
statemen yang dikutip dari situs resminya yaitu ”We’re committed to offering
our customers the world’s best coffee and the finest coffee experience”,
yang tidak lain maksudnya adalah Starbucks selalu menjanjikan kualitas terbaik
untuk pelanggan dalam setiap produknya.
Menurut survei kecil yang saya lakukan dengan
menanyakan beberapa orang mengenai Starbucks dan pesaingnya, menunjukan bahwa
hampir semua responden menjawab tetap memilih Starbucks dibandingkan para
pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan akan kopi ataupun sekedar tempat untuk
bersantai.
Hasil survei kecil ini pun menunjukan meskipun para
pesaing Starbucks menawarkan produk yang hampir serupa jenisnya, suasana yang
dibuat pula serupa (contohnya dengan memberikan sofa dan lainnya), dan bahkan
menawarkan dengan harga yang lebih murah tetap saja para responden lebih
memilih Starbucks dengan berbagai alasan. Salah satu alasannya antara lain
adalah karena kebanyakan orang lebih pertama mengenal Starbucks sebagai pilihan
tepat dalam urusan kopi (positioning; ingin minum kopi pastilah
Starbucks yang dituju). Selain itu Starbucks dianggap lebih mudah ditemukan
atau dijangkau dalam kehidupan sehari-hari. Ini dikarenakan jumlah gerai
Starbucks yang cukup banyak dan tentu saja strategis, cukup mudah untuk
ditemukan (Place). Strategi penempatan (Placement) Starbucks yang
cermat inilah yang akan dibahas selanjutnya.
Salah satu elemen penting dalam konsep 4P (product,
price, place, promotion) yang dituturkan oleh Kotler tentang pemasaran
(marketing) adalah Place. Placement atau penempatan yang dimaksud
adalah lokasi yang dianggap strategis untuk memasarkan dan menjual
produk. Elemen place ini tidak kalah penting dengan elemen-elemen
lainnya, ini dikarenakan tempat kita memasarkan suatu produk sangat menentukan
tingkat penjualan produk dan keberhasilan usaha kita. Lokasi penjualan yang
tepat, nyaman dan mudah dijangkau itulah yang diinginkan oleh konsumen.
Elemen place ini ditangkap serius pula oleh
Starbucks dalam usaha mensukseskan pemasarannya. Di Indonesia menurut data yang
dituturkan situs resminya, terdapat lebih dari 50 gerai Starbucks khususnya
dalam lingkup Jabodetabek. Lokasinya bermacam-macam dan hampir mencakup seluruh
aspek kehidupan masyarakat. Contohnya di tempat umum seperti pusat
pemberlanjaan (mall), rumah sakit, sekitar perumahan besar, bandar udara (airport)
dan bahkan di perjalanan menuju luar kota (rest area ruas tol).
Di pusat pemberlanjaan atau mall besar di Jakarta
sendiri kita dapat menemukan dengan mudah gerai Starbucks di dalamnya. Bahkan
dalam satu mall kita dapat menemukan lebih dari satu gerai Starbucks, seperti
contohnya mall di sekitar wilayah Senayan. Dalam Senayan City terdapat
dua gerai Starbucks dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Di seberang Senayan
City sendiri yaitu Plaza Senayan kita juga dapat menemukan dua gerai Starbucks.
Seperti yang kita tahu Senayan City dan Plaza Senayan merupakan lokasi
strategis di tengah kota dan dekat dengan wilayah perkantoran yang
pengunjungnya merupakan kalangan menengah ke atas, baik dari kalangan muda
hingga tua. Ini dimaksudkan untuk memudahkan target pembeli (yang sudah
ditargetkan yaitu kalangan menengah ke atas) mendapatkan dengan mudah
kebutuhannya untuk menikmati kopi dikala istirahat makan siang ataupun
bersantai di akhir minggu.
Untuk lebih memudahkan target pembeli, Starbucks
dengan cermat menempatkan beberapa gerainya di sekitar perumahan besar di
Jakarta. Contohnya di Kemang Village, Jakarta Selatan. Ini dimaksudkan untuk
memudahkan target pembeli di sekitar perumahan tersebut agar tidak perlu
jauh-jauh ke mall. Pembeli dapat dengan mudah menikmati produk Starbucks di
sana atau dapat membawa pulang kopi ataupun produk kesayangannya ke rumah (take
away).
Kecermatan Starbucks tidak hanya sampai disitu, tidak
hanya menempatkan gerai-gerainya di tempat umum yang ramai pengunjung untuk
meningkatkan penjualan. Sekarang ini dengan mudah kita dapat menemukan gerai
Starbucks dalam menjalani perjalanan jauh. Contohnya di rest area ruas
tol luar kota maupun dalam kota. Sudah ada sekitar depalan gerai dibentuk
contohnya Coffee Bogor rest area dan rest area KM10, 4. Starbucks ingin
memenuhi kebutuhan oran-orang yang ingin beristirahat sejenak untuk menyegarkan
kembali tenaganya dengan segelas kopi nikmat setelah menjalani perjalanan jauh.
Tidak berhenti sampai disitu usaha Starbucks
menggunakan elemen place dalam memenuhi kebutuhan pembeli, kini
Starbucks telah menambahkan jam operasionalnya menjadi 24 jam non stop terutama
di rest area ruas tol tertentu. Dikutip dari situs resminya, tidak lama
lagi Starbucks juga akan mengeluarkan inovasi terbarunya yang mereka namakan mobile
sampling, yaitu gerai kopi Starbucks dalam bentuk mobil yang dapat dijumpai
di event tertentu. Ini dimaksudkan untuk menjangkau wilayah-wilayah tertentu.
Dapat kita lihat bagaimana cermatnya Starbucks
mengunnakan salah satu elemen penting marketing yaitu elemen place guna
menempatkan gerai-gerai kopinya di lokasi-lokasi yang strategis. Ini
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pembeli yang merupakan dasar dari
pemasaran. Tak henti-hentinya Starbucks mengeluarkan inovasi terbaru termasuk
tempat penjualannya demi memenuhi statement-nya yang menjunjung tinggi
kepuasan dan kesenangan pelanggan. Tidak perlu heran kalau Starbucks
selalu yang menjadi terdepan di bidangnya dan mencapai kesuksesannya sekarang
ini.
Sources:
· Official Site Starbucks Indonesia, www.Starbucks.co.id
· Kotler, Philip, Marketing Management (11
ed.), (New Jersey: Pearson Education, 2003)
No comments:
Post a Comment